JABAR NEWS | KAB. TASIKMALAYA – Para pimpinan SKPD di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengikuti Sosialisasi Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) 2016-2021 di Hotel City, Kamis (02/11/2017).
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya yang cukup tinggi.
Menurut Hendri selaku Kepala Bappeda Kabupaten Tasikmalaya mengatakan dokumen SPKD 2016-2021 sudah rampung. Dan itu perlu disampaikan kepada para pejabat daerah agar bisa diterapkan kepada masyarakat.
“Sebenarnya oleh Presiden Jokowi juga sudah dipaparkan mengenai strategi ini. Meskipun begitu, kami bahas lebih dalam lagi mengenai strategi pengentasan kemiskinan,” katanya, Kamis (02/11/2017).
Hendri juga menyebutkan kurang lebih angka kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 258.000 jiwa atau 11,63% dari total penduduk. Oleh sebab itu, dinas-dinas terkait nantinya akan bekerja sesuai dengan tupoksinya.
“Misalnya untuk kesehatan ada Unit Pelayanan Cepat Penanggulangan Kemiskinan (UPCPK). Lalu, untuk ekonomi ada pembinaan UMKM dan banyak lagi,” ucapnya.
Dalam kategori kemiskinan itu mempunyai sudut pandang yang berbeda. Misalnya, untuk melahirkan tidak ke bidan atau rumah sakit bisa disebut miskin. Atau tidak memiliki air juga masuk miskin dalam hal lingkungan dan banyak lagi.
“Jadi angka kemiskinan itu tidak dilihat dari pendapatan materi. Melainkan, kita bisa dilihat dari berbagai aspek. Ini lah yang coba dipecahkan,” jelasnya.
Ia juga menyatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp. 4 miliar di salah satu BUMD milik Pemkab Tasikmalaya.
“Jadi, jika ada pengusaha UMKM yang terkendala modal bisa dibantu oleh BUMD tersebut dengan biaya bungan sangat rendah,” (Yud)
Jabar News | Berita Jawa Barat