“Kami sudah siap dengan subsidi itu. Mudah-mudahan nanti dengan dewan ini clear. Kami nanti menyubsidi para sopir angkot. Harapannya menjadi pegawai operator. Jadi mereka tidak terancam kehilangan pekerjaan, bahkan ada kepastian dalam sisi pendapatan,” ujarnya.
Ema berharap perubahan dari angkot menjadi mikro bus akan membuat pengalaman pengguna menjadi lebih nyaman, serta meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
“Kalau transportasi publik ini sudah benar, artinya kami juga akan berpindah dengan sendirinya. Tanpa ada perubahan transportasi publik, perilaku dipastikan tidak mau berubah. Kemacetan akan tetap hadir,” tandasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News