Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno dalam keterangan tertulis. Menurut dia, kemunculan embun beku di musim hujan merupakan anomalo.
“Kemunculan embun beku pada musim penghujan merupakan anomali. Sebab, massa udara pada saat musim penghujan umumnya lembab dan basah serta pengaruh Monsun Asia cukup besar,” katanya.
Menurut dia, fenomena embun beku sebenarnya merupakan fenomena yang biasa di bidang meteorologi, yang biasa terjadi pada saat puncak kemarau. Namun, kali ini justru muncul di musim hujan.
Dijelaskan Sutikno, berdasarkan pantauan BMKG dari data Automatic Weather Station (AWS) yang terpasang di kawasan Candi Arjuna, dalam tiga hari terakhir ini kondisi cuaca di Dieng memang didominasi kondisi cerah berawan sehingga pemanasan cukup maksimal.
“Pada 1-4 Januari 2022, curah hujan yang rendah di bawah 1 mm, dengan tutupan awan sedikit. Sementara kelembapan udara terjadi perbedaan yang sangat signifikan pada siang hari yang rendah sekitar 75% dan malam hingga dini hari mencapai di atas 98%, dengan kecepatan angin cenderung lemah,” ungkapnya.