Bangun Generasi Qurani, Pemkot Depok Gencarkan Maghrib Mengaji

JABARNEWS | DEPOK – Aktivitas mengaji dan membaca Alquran di masjid setiap habis magrib telah menjadi tradisi dan budaya umat islam di Indonesia sejak lama. Namun seiring perkembangan zaman tradisi baik ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Sehabis Magrib, Masjid-Masjid hanya diisi orang-orang tua. Anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain gadet.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok H. Asnawi mengemukakan bahwa pihaknya saat ini bersama dengan Pemerintah Kota Depok Jawa Barat sedang gencar menyosialisasikan gerakan “Maghrib Mengaji”. Tentunya, program itu dapat dijadikan sebagai ajang pembentukan karakter, melalui pembiasaan sejak dini dengan membawa Al Quran untuk datang ke masjid, mushala, majelis taklim mengaji Al Quran.

Baca Juga:  Pesisir Pantai Selatan Sukabumi Diterjang Banjir Rob, Sejumlah Bangunan Rusak

“Kita sadari menjalankan ‘Maghrib Mengaji’ itu bukan perkara yang mudah di Depok. Sebab, kebanyakan anak-anak kita sekolah sampai sore, belum lagi ditambah dengan les. Meski begitu, kita juga terus berjuang dalam menghidupkan tradisi selepas shalat Maghrib tetap membaca Al Quran dengan melibatkan semua pihak,” katanya di Depok, Rabu (25/9/2019).

Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok telah mengeluarkan surat edaran tentang “Magrib Mengaji” di tingkat kecamatan dan kelurahan. Surat edaran tersebut juga tindak lanjut dari program Provinsi Jabar yang telah diresmikan sebelumnya oleh Gubernur Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Hikmah Peristiwa Nabi Ibrahim AS Dan Nabi Ismail AS

“Kita juga mengajak organisasi, Lembaga Pendidikan Al Quran yang secara bersama untuk menyosialisasikan dan menjalankan program ‘Maghrib Mengaji’. Di Depok ini ada 15 organisasi atau lembaga yang membawahi unit pendidikan yang berbasis Al Quran,” katanya.

Sementara itu Kabag Kesra Bidang Keagamaan Kota Depok Eka Firdaus mengapresiasi guru TPQ yang bekerja dengan penuh keikhlasan. Terlebih lagi, lanjutnya, dalam membantu mendidik masyarakat dalam membaca Al Quran.

“Kita patut mengapresiasi peran guru TPQ dalam melahirkan generasi yang bisa membaca Al Quran dan para hafidz. Diharapkan dengan program gerakan ‘Maghrib Mengaji’ di Depok yang sudah diedarkan melalui surat edaran dapat menciptakan generasi yang gemilang, generasi Qurani di masa mendatang,” kata Eka Firdaus.

Baca Juga:  Polisi Amakan Ratusan Pohon Ganja di Gunung Karuhun

Data dari Dinas Pendidikan Kota Depok, sebanyak 20 ribu dari 33 ribu lulusan SD tidak bisa membaca Al Quran, belum yang lainnya. Hingga saat ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama dalam mendidik masyarakat untuk bisa membaca Al Quran. Dengan adanya guru Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dirasa sangat membantu tenaga pendidik di sekolah pada semua tingkatan. (Red)