“Kita kurang kelas juga sebenarnya, butuh RKB juga. 800 siswa kita bagi jadi 2 shift, itu sampe jam 5 sore. Kalau 3 shift bisa sampe jam 8 malem. Tapi kita prioritaskan atap dulu,” ujarnya.
Ia berharap, tahun 2023 ini SDN Karangpawitan 3 betul-betul mendapatkan bantuan. Sebab kerusakan atap yang dialami sudah termasuk parah dan bisa membahayakan para siswa.
“Harapannya ya secepatnya dibenahi, gak ada waktu lagi. Kalau ringan kami bisa benahi sendiri, tapi ini banyak rusaknya. Tukang atap aja udah gak ada yang berani naik, udah urgent parah soalnya,” pungkasnya. (Red)