Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil mengingatkan disrupsi pandemi Covid-19 yang mesti direspons oleh bjb.
Salah satunya mengenai disrupsi pemanasan global akan banyak investor yang merujuk pada sektor ekonomi hijau berbasis pada pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, dan panas bumi.
“Bisnis bjb perlu merespons disrupsi yang terjadi selama pandemi. Pertama adalah disrupsi global warming. Bakal ada proyek _green economy_5 dengan banyak investor membangun pembangkit listrik berbasis tenaga surya dan tenaga angin di Indonesia, khususnya Jawa Barat,” ungkapnya.
“Pabrik-pabrik listrik akan hadir, salah satunya mobil listrik. Disrupsi akan berlangsung sampai 2050,” tandasnya. (Red)