Barnas menyampaikan, pemerintah daerah siap memberikan perhatian khusus bagi anak korban perampokan itu, tidak hanya saat perawatan medis di rumah sakit, tetapi melakukan upaya pemulihan kondisi kejiwaannya.
Peristiwa itu, lanjut dia, tentu berdampak besar bagi kondisi psikisnya, untuk itu pemerintah daerah akan terus memantau setiap perkembangan anak tersebut, sehingga dipastikan kondisinya bisa kembali normal dan bisa sekolah lagi.
“Kami akan memantau terus perkembangan keluarganya, sehingga betul-betul anak yang terkena trauma itu normal kembali, bisa sekolah,” jelasnya.
Barnas menyampaikan turut berduka dengan kejadian pencurian dan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan seorang gadis harus menjalani perawatan medis.
Peristiwa itu, kata dia, menjadi pembelajaran terkait pentingnya pendidikan akhlak, dan berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa terulang di Garut.