“Saya sudah memberikan pembekalan, jadi harus siap, jangan sampai mobilnya tidak jalan, jangan sampai bensinnya tidak cukup, jangan sampai sopirnya tidak ada, lalu kemudian alat kontaknya juga tidak disiapkan, jadi saya minta untuk disiapkan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Barnas menambahkan, pelayanan publik lainnya seperti rumah sakit maupun puskesmas dipastikan beroperasi selama 24 jam selama operasi pengamanan arus mudik maupun balik hari raya Lebaran.
Seluruh petugas medis seperti perawat maupun dokter, kata dia, harus siaga untuk memberikan penanganan medis bagi masyarakat maupun pemudik yang sakit atau mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Untuk layanan-layanan publik yang kita lakukan misalnya di rumah sakit, tolong untuk siaga 24 jam, jangan sampai ada orang yang berobat, ataupun kecelakaan lalu-lintas tidak ada dokter atau tidak ada perawat,” bebernya.
Barnas menyatakan dinas terkait maupun seluruh camat harus memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan, terutama memiliki beras saat Hari Raya Idul Fitri.