Khosim juga menjelaskan bahwa Z-Coffee tidak hanya mendukung pengembangan usaha kopi, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal, mulai dari petani kopi hingga konsumen akhir.
Selain itu, program ini memperkuat sinergi antara BAZNAS RI, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Perguruan Tinggi, dan masyarakat Jawa Barat.
“Harapan kami, Z-Coffee tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi mustahik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam memanfaatkan zakat untuk pemberdayaan,” tuturnya.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri berbagai elemen, termasuk perwakilan UPZ Perguruan Tinggi, tokoh masyarakat, serta penerima manfaat.
Mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Barat yang menjadi peserta program juga mendapatkan pelatihan meracik kopi kekinian, manajemen bisnis kopi, pengelolaan keuangan, hingga strategi pemasaran modern.
Dengan adanya program ini, BAZNAS Jawa Barat yakin dapat membawa perubahan signifikan, tidak hanya bagi mustahik yang menjalankan usaha Z Coffee, tetapi juga petani lokal yang memperoleh manfaat dari nilai tambah produk kopi.
Langkah ini memperkuat zakat produktif sebagai solusi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News