Beberapa Daerah di Jawa Barat Ini Berpotensi Alami Kekeringan dan Kebakaran Hutan

Ilustrasi bencana kekeringan di Bekasi
Ilustrasi bencana kekeringan. (foto: istimewa)

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota untuk menggambarkan kondisi wilayah dan melakukan mitigasi bencana di puncak kemarau tahun 2024,” kata Hadi pada Selasa (16/7).

Menurut Hadi, beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di bagian utara dan selatan Jawa Barat. Berdasarkan data tahun lalu, wilayah pantura mengalami kekeringan yang cukup luas.

Termasuk Bogor yang meskipun dikenal sebagai kota hujan, tetap mengalami kekurangan air bersih di beberapa lokasi. Selain itu, daerah seperti Ciamis, Tasikmalaya, dan Pangandaran juga melaporkan kekeringan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Ucapan Ambu Anne untuk Ridwan Kamil; Terima Kasih Atas Dedikasinya

Hadi menambahkan bahwa saat ini sudah ada satu laporan kekeringan yang terjadi di daerah Karawang, sementara untuk daerah lainnya di Jawa Barat belum ada laporan serupa.

Selain kekeringan, karhutla (kebakaran hutan dan lahan) juga menjadi isu yang perlu diantisipasi sejak dini. Daerah-daerah seperti Majalengka dan Kuningan disebut berpotensi mengalami bencana ini.

Baca Juga:  ‎Bupati Majalengka Resmikan Sejumlah Proyek Pembangunan Tahun 2019

Meski demikian, Hadi menjelaskan bahwa kondisi kemarau tahun ini tidak akan se-ekstrem tahun lalu karena tidak ada fenomena El Nino, melainkan hanya potensi La Nina yang lemah. “Potensi terjadi hujan tetap rendah dengan kategori hujan lokal,” tuturnya.

Hadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik saat menghadapi puncak musim kemarau. Menurutnya, kemarau tahun ini tidak akan berlangsung lama seperti beberapa tahun sebelumnya, namun potensi kekeringan tetap ada. “Masyarakat diharapkan bisa berhemat air dan berhati-hati saat membuka lahan untuk penghidupan agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” tandasnya. (red)

Baca Juga:  Begini Cara Menghilangkan Iklan Yang Muncul Tiba-tiba Pada Hp Android

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News