Meski begitu, diakui Kang Ipin, fokus siswa ketika belajar di saung gampang pecah, karena ada banyak objek yang dilihat. Berbeda dengan belajar di dalam kelas, dimana pemandangan yang ada terkesan monoton.
“Ya, ada plus minusnya. Yang penting niat belajar siswa, jika tekadnya kuat, dimanapun bisa dijadikan tempat belajar. Memang tidak mudah membangkitkan minat baca bagi siswa mengingat berjamurnya media digital di masa kini. Dengan adanya suang baca ini dapat merangsang siswa agar gemar membaca,” ucap Kang Ipin.
Ia berharap keberadaan saung baca menginspirasi siswa untuk sering membaca, diluar jam wajib baca.
“Apalagi saung baca berada di area sekolah sehingga siswa dapat memanfaatkanya usai jam pelajaran atau di sela-sela pembelajaran,” tambah nya.
Kang Ipin menyebut, Saung baca ini dibangun dengan swadana sekolah setelah melihat antusiasme siswa yang tinggi dalam membaca.