Begini Upaya Dinkes Jabar Tanggulangi KLB Campak di Dua Daerah Ini

Dinkes Jabar
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Nina Susana. (Foto: Dinkes Jabar).

“Mungkin kasus juga ditemukan di daerah lain, tapi ada kemungkinan tidak ditemukan dan dilaporkan sehingga kita tidak mengetahuinya. Selama bisa ditangani dengan baik, dengan mengobati gejala dan memberikan perlindungan atau imunisasi bagi anak-anak sesuai usianya dan tidak menimbulkan kematian, maka wabah tersebut masih bisa dikendalikan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Terbakar Api Cemburu, Seorang Pemuda di Cipendeuy Tega Bacok Temannya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Ryan Bayusantika mengatakan bahwa pencegahan Campak dapat dilakukan dengan imunisasi dan melengkapi status imunisasi Campak seluruh anak usia 9-59 bulan, serta tetap menerapkan kewaspadaan diri dengan menemukan suspek Campak (orang dengan gejala demam dan ruam makulopapular).

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Selasa 21 Februari 2023

Selain itu, kata Ryan, dapat dilakukan juga dengan pemeriksaan ke laboratorium untuk memastikan apakah Campak atau bukan sehingga bisa ditangani lebih dini.

Baca Juga:  Pemerintah Kota Bandung Wacanakan Bentuk Dinas Penanggulangan Bencana, Begini Kata Yana Mulyana

“Namun pencegahan Campak yang paling utama adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi Campak Rubela,” ucapnya.

Ryan pun menambahkan, dengan adanya dua daerah berstatus KLB Campak, daerah lainnya belum tentu terbebas dari status tersebut.