Ucok mengatakan, Dedi Mulyadi sangat sangat kental mengintervensi internal Partai Golkar Purwakarta saat Maulana Akbar (anaknya) menjadi Ketua DPD.
“Sikap Dedi yang mengatur-ngatur dan mengintervensi keberlangsungan DPD Golkar Purwakarta, membuat instrumen Golkar tidak mandiri dan serba dilematis karena ada dua matahari. Secara konstitusional, Ketua DPD adalah Maulana. Namun secara de facto adalah Dedi Mulyadi,” katanya mengutip dari purwakarta.inews.id.
“Dedi juga yang jadi aktor intelektual pemboikotan kunjungan kerja Ketua Umum Golkar ke Purwakarta beberapa waktu lalu. Informasi itu saya peroleh dari persidangan persidangan Dewan Etik. Dedi yang meminta para pengurus Golkar Purwakarta, termasuk anggota fraksi Golkar untuk tidak hadir,” katanya. (red)