“Kami mengasumsikannya seperti dua serangkai (dwitunggal) proklamator bangsa Soekarno-Hatta,” jelasnya.
Menurut Aa Komara, ada beberapa nama tokoh yang secara periode waktu lebih muda ketimbang Dalem Sholawat dan Syekh Baing Yusuf sudah terlebih dahulu menjadi nama jalan.
Misal, sambung dia, Jalan Ibrahim Singadilaga (diambil dari nama Tokoh Masyarakat yang turut berperan memugar Masjid Agung Purwakarta, -sekarang Masjid Agung Baing Yusuf), Jalan Gandanegara (diambil dari nama salah satu Bupati yang pernah bertugas/ berkedudukan di Purwakarta), dan beberapa nama lainnya.
“Dengan demikian akan lebih sempurna jika Sang Tokoh Pendiri dan Perintis Purwakarta dalam hal ini Dalem Sholawat pun diabadikan menjadi nama jalan, dan memang sudah sepantasnya seperti halnya penamaan jalan Syekh Baing Yusuf,” tuturnya.
Tak hanya itu, Aa Umbara juga menyampaikan bahwa perlunya pendirian atau pembangunan Museum atau Diorama Syekh Baing Yusuf.