Bukan tanpa alasan, hal tersebut dikarenakan ada beberapa benda peninggalan Syekh Baing Yusuf diantaranya Pedang Pusaka, Kitab, Foto Syekh Baing Yusuf.
“Jika semua variabel bernilai sejarah tersebut dikumpulkan, dirawat, dikemas lalu diperkenalkan ke publik terutama ke para peziarah, rupanya akan memperkuat ketokohan Syekh Baing Yusuf yang notabene secara nasional telah diakui kebesaran namanya,” jelasnya.
Aa Komara menilai, selain menambah daya tarik wisata religi tentunya secara umum Purwakarta akan menjadi barometer studi kesejarahan perkembangan Islam di Nusantara.
“Sebaiknya lokasi Museum atau Diorama Syekh Baing Yusuf ini masih dalam satu kompleks dengan Masjid Agung Baing Yusuf untuk mengefisienkan waktu kunjungan para peziarah dari luar Purwakarta,” tandasnya. (Red)