“Di Mangkubumi itu kan ada dua puskesmas, Sambongpari dan Mangkubumi. Di Puskesmas Mangkubumi hanya ada tujuh kasus, kalau di Sambongpari ada 44 kasus,” kata dia.
Kendati demikian, menurut Arif, pihaknya sudah menyusun strategi terkait pencegahan dan penanganan DBD. Pencegahan yang dilakukan lebih bersifat edukasi.
Ia menyebut, dinas kesehatan dan puskesmas telah meminta aparat kecamatan untuk melakukan sosialisasi terkait PSN kepada warga.
Ia mengakui, kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN masih minim. Menurut dia, masyarakat baru bergerak ketika banyak muncul kasus DBD.
Selain melakukan upaya pencegahan, Arif menambahkan, puskesmas juga telah menerjunkan tim surveilans untuk mendeteksi kasus positif DBD.