“Boleh dong,” balas Dedi Mulyadi disambut tawa Sabil.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa dirinya bukan seseorang yang tersinggung apabila dipanggil ‘maneh’. Sebab, dirinya menganut ideologi Sunda Asli.
“Jadi gini, saya ini orang yang termasuk penganut bahwa di Sunda yang asli itu tidak terkenal undak usuk,” ungkap Dedi Mulyadi.
“Jadi kalau saya itu Sunda itu (Asli), satu Sunda itu adalah Sunda awal, yaitu Banten, ke bawah itu sebagian Sukabumi, sebagian Bogor, itu kan ke sananya ke arah Pakuan Pajajaran,” jelasnya.
Pakuan Pajajaran diketahui merupakan ibu kota dari Kerajaan Sunda yang pernah berdiri pada tahun 1030-1579 M di Tatar Pasundan, wilayah barat pulau Jawa.