Pada malam hari, pencarian dilakukan dengan menggunakan alat penerangan untuk memeriksa titik-titik tertentu yang dilaporkan oleh saksi mata. Salah satu titik yang menjadi fokus pencarian adalah lokasi dengan pusaran air yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat korban dilaporkan hilang.
“Kami juga telah memasang jaring di lokasi yang dikenal berisiko tinggi, karena setiap tahun di area ini sering terjadi insiden serupa,” tambah Hidayatulloh.
Selain menyisir lokasi kejadian, tim penyelamat juga berkoordinasi dengan petugas pintu air di Depok dan Manggarai untuk memantau pergerakan arus sungai. Beberapa lokasi lain, seperti Saung Alkesa di Kelurahan Kedung Halang dan Kampung Bebek, juga menjadi titik pemantauan.
“Kami terus bergerak dan memantau perkembangan dengan harapan korban segera ditemukan,” katanya.
Hidayatulloh mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi saat korban bermain di dekat sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama pada musim hujan ketika arus sungai cenderung deras. “Pengawasan terhadap anak-anak yang bermain di sekitar sungai sangat penting untuk mencegah kejadian serupa,” ujarnya.