“Peran dokter patologi anatomik semakin penting dengan adanya teknologi seperti AI dan pencitraan genetik, yang membuat diagnosis kini lebih cepat, akurat, dan personal,” kata Bey.
“Teknologi ini memungkinkan identifikasi kelainan jaringan dan sel dengan presisi tinggi, memberikan dasar kuat untuk pengobatan yang tepat,” tambahnya.
Kongres Nasional, menurut Bey, menjadi momentum penting bagi para dokter spesialis patologi anatomik untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi, dan menciptakan inovasi yang mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Melalui diskusi dan kajian mendalam di Kongres ini, diharapkan akan ada terobosan signifikan, terutama dalam deteksi dini dan penanganan penyakit kritis. Kolaborasi dan inovasi ini memperkuat komitmen kita untuk menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik,” katanya.
Kongres dihadiri 813 peserta dari dokter spesialis patologi anatomik seluruh Indonesia. Kongres mengusung tema “Transformasi Organisasi Profesi dan Pelayanan Kesehatan dalam Dunia Spesialisasi Patologi Anatomik Indonesia”.