“Dari 1.421 desa, 25 persen memiliki potensi untuk berinteraksi langsung dengan BIJB Kertajati,” kata Bey.
“Untuk memaksimalkan potensi itu, sangat diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, swasta, serta para pemangku kepentingan di tingkat desa,” tambahnya.
Melalui sinergi yang solid antara pemda, pemdes, komunitas, swasta, dan BIJB, akan lahir program-program kreatif desa dengan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Bey merujuk pada optimalisasi fungsi BUMDes dengan UMKM sebagai ujung tombaknya. “Nanti BUMDes dengan UMKM-nya bisa meramaikan BIJB Kertajati,“ katanya.
Penjabat Gubernur yakin melalui asistensi pemernitah kabupaten dan kota setempat, desa di sekitar BIJB mampu berkembang menjadi pusat-pusat ekonomi baru yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.