Bey Machmudin Ingatkan Jangan Terjebak pada Tata Kelola Fatamorgana

Bey Machmudin
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjadi keynote speaker pada Workshop Penguatan Tata Kelola BUMD, BLU/BLUD Layanan Kesehatan dan BUMDes untuk Kontribusi Optinal dalam Penyelenggaraan Pembangunan Daerah yang diselenggarakan oleh BPKP Jabar di aula kantor Perwakilan BPKP Jabar, Kota Bandung, Kamis (26/9/2024). (Foto: Biro Adpim Jabar).

JABARNEWS | BANDUNG – Tata kelola yang baik harus diawali dengan kesadaran individu, integritas dan melepaskan diri dari kepentingan pribadi. Tata kelola bukan sekadar sebagai sekumpulan prosedur yang disusun dalam bentuk SOP (standard operating procedure), kemudian dijalankan.

Hal itu dikatakan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dalam sambutannya pada workshop yang diselenggarakan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jabar di aula kantor Perwakilan BPKP Jabar, Kota Bandung, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga:  Bey Machmudin Akui Sulit Penuhi Keinginan Buruh Terkait Upah, Ini Sebabnya

Dengan tema “Penguatan Tata Kelola BUMD, BLU/BLUD Layanan Kesehatan, dan BUMDes untuk Kontribusi Optinal dalam Penyelenggaraan Pembangunan Daerah” itu merupakan elemen vital dalam pembangunan daerah.

Baca Juga:  Ditetapkan Jadi Tersangka, Ibu di Tasikmalaya Ini Sering Aniaya Anaknya Sepulang Ngamen

“Saya awali sambutan ini dengan sebuah kritik yang jujur dan tegas. Tata kelola ini kerap hanya dipahami sebagai sekumpulan prosedur yang cukup disusun dalam bentuk SOP, kemudian dijalankan. Setelah itu kita anggap tata kelola telah diterapkan dengan baik,” katanya.

Baca Juga:  Tiga Tersangka Kasus Korupsi BTT Covid-19 Resmi Ditahan Kejaksaan Negeri Purwakarta

Bey menuturkan, tata kelola yang berupaya memenangkan satu pihak tertentu dalam pengadaan barang dengan alur proses tata kelola yang benar, kemudian pada akhirnya menyatakan tata kelola itu telah dijalankan dengan baik. Ia menyebut itu merupakan tata kelola “fatamorgana”.