“Tadi juga saya tanyakan apakah ada pelajaran masalah sampah-penanganan sampah ternyata juga diajarkan,” kata Bey dalam keterangan yang diterima, Minggu (8/10/2023).
Bey ingin memastikan agar kegiatan pemilahan sampah yang telah dilakukan oleh para siswa sejalan dengan kegiatan pemisahan sampah saat proses pengangkutan.
“Jangan sampai siswa-siswa di sini sudah memilah tapi di truk sampahnya disatukan lagi kan percuma juga, tetapi ternyata mereka sudah memisahkan juga, yang plastik dimasukkan ke karung, yang organik disatukan di bak,” jelasnya.
Selain memastikan kegiatan pengolahan sampah di SMA Negeri 1 Babelan, Bey juga turut melihat kondisi ruang kelas yang dipakai untuk kegiatan pembelajaran di sana. Bey menemukan terdapat sejumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan.
“Saya melihat kegiatan belajar di sekolah ini dan ternyata harusnya mereka mempunyai 36 kelas ternyata baru digunakan hanya 31 kelas dan satu kelas menggunakan lab karena empat kelas mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan,” ucapnya.