JABAR NEWS | PURWAKARTA – Untuk segera mendorong berjalannya operasional Sistem Resi Gudang (SRG) yang ada di Kabupaten Purwakarta, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar Forum Grup Diskusi (FGD).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Group Divisi BI Jabar Ismet Inono, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop,UKM & Perdagin) Kabupaten Purwakarta, Entis Sutisna beserta jajarannya, pihak Bappebti, Kantor Pos Purwakarta dan pihak terkait lainnya.
“Purwakarta sudah memiliki SRG, namun belum beroperasi. Makanya dalam pertemuan tadi kita bahas apa saja yang menjadi kendalanya,” kata Kepala Group Divisi BI Jabar Ismet Inono, saat ditemui jabarnews.com usai lakukan pertemuan di kantor Diskop,UKM & Perdagin Kabupaten Purwakarta, Selasa (18/07/2017).
Ismet menjelaskan, dalam pertemuan tadi diketahui permasalahan apa saja yang jadi kendala sehingga SRG di Purwakarta belum berjalan. Permasalahannya antara lain, belum tuntasnya pengalihan aset dari Bappebti, belum adanya pengelola SRG, gudang SRG yang harus di rehab hingga belum adanya sertifikasi beroperasinya gudang SRG.
“Usai pertemuan tadi pihak PT Pos Indonesia Cabang Purwakarta mengaku siap menjadi pengelola SRG. Dan terkait permasalahan lainnya akan kita selesaikan secepat mungkin sehingga SRG bisa segera beroperasi,” jelas Ismet.
Ismet mengaku, apa yang dilakukan BI Jabar ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dilakukan sejak tahun 2015. Mengaktifkan Sistem Resi Gudang salah satu program pengendalian inflasi di Jawa Barat.
“Ada 12 gudang SRG di wilayah Jabar, 9 diantaranya sudah berjalan. 3 gudang SRG belum beroperasi karena adanya kendala, salah satunya gudang SRG yang di kabupaten Purwakarta,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Diskop,UKM & Perdagin Kabupaten Purwakarta, Entis Sutisna mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pihak BI Jabar agar gudang SRG di Purwakarta bisa segera beroperasi.
Selain sebagai pengendalian inflasi, beroperasinya SRG sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya petani di Purwakarta. Dengan SRG, petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik dengan menunda waktu penjualan. Selain itu, terjamin juga kualitas dan kuantitas barang yang disimpan.
“Melalui sistem ini, petani mendapat pembiayaan dengan cara yang tepat dan mudah. SRG juga dapat meminimalisir tengkulak atau ijon. Dan yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” terangnya.
Entis menambahkan, ditahap awal ini pihak pengelola gudang SRG ini nantinya yaitu PT Pos Indonesia Cabang Purwakarta tidak akan dikenakan biaya sewa gedung. Untuk rehap gedung akan segera dilakukan dan melengkapi sarana pendukung lainnya agar gudang SRG di Purwakarta bisa segera beroperasi.
“Kita targetkan akhirnya bulan ini sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan pihak pengelola. Kita juga akan mengusahakan gudang SRG ini bisa beroperasi paling telat di bulan Sepetember 2017 ini,” tambah Entis. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat