JABARNEWS | CIREBON – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada akan kemungkinan bencana di wilayah Cirebon. Selama sepekan diprakirakan potensi cuaca akan ekstrem.
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn mengatakan pada periode 5 sampai 12 Januari 2020, berpotensi terjadi cuaca ekstrem di wilayah Cirebon.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” ujar Ahmad, Minggu, (05/01/2020).
Ia mengatakan, hal ini dikarenakan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia.
Kondisi ini dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
“Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan,” ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi.
“Intensitas hujan tinggi di atas 300 mm per bulan dan ini tentu perlu diwaspadai,” katanya. (Ara)