JABARNEWS | SUMEDANG – BNN menggerebek sebuah rumah kontrakan perkampungan di Sumedang yang menjadi pabrik narkoba. Penggerebekan ini mengungkap modus operandi baru sindikat narkoba yang menggunakan zat Trihex sebagai bahan baku. Petugas mengamankan ujuh tersangka beserta 170 kilogram zat Trihex.
Zat Trihex, ‘Senjata’ Baru di Dunia Narkoba?
“Dalam penggerebegan tersebut berhasil diamankan 7 orang tersangka serta sejumlah barang bukti berupa 8 kantong bahan baku narkoba jenis zat Trihex dengan berat total 170 kilogram.” Demikian ungkap Kepala BNN RI, Komjen Pol Dr. Martinus Hukom, S.I.K., M.Si, di lokasi kejadian. Temuan ini sontak menimbulkan pertanyaan besar: apakah zat Trihex merupakan “senjata baru” di dunia narkoba?
Dokter memberikan Zat Trihex sebagai obat penenang dan penghilang rasa sakit dengan resep. Sindikat narkoba menyalahgunakan dan mengolah zat ini menjadi narkoba berbahaya. Kepala BNN RI menegaskan, “Penggunaan dalam jumlah banyak menyebabkan overdosis dan membahayakan jiwa.”
Rumah Kontrakan: Sarang Baru bagi Para Sindikat
Lebih lanjut, penggerebekan ini juga mengungkap modus operandi baru yang kian lihai. Para pelaku tidak lagi menggunakan pabrik besar atau laboratorium tersembunyi, melainkan menyewa rumah kontrakan di tengah permukiman warga. “Dugaan aktivitas pembuatan narkoba tersebut terjadi di rumah kontrakan yang disewa oleh para pelaku di samping perumahan Desa Trunamanggala,” jelas Komjen Pol Martinus.
Modus ini tentu saja mempersulit pengawasan dan pendeteksian. Para pelaku dapat dengan mudah berbaur dengan masyarakat setempat, sehingga aktivitas ilegal mereka sulit terendus. Hal ini menuntut kewaspadaan dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat.
Kepala BNN RI menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama dari aparat TNI, Polri, serta masyarakat dalam mengungkap kasus peredaran narkoba di wilayah Sumedang. “Pihaknya menegaskan akan terus melakukan pemberantasan narkoba untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Sekilas Tentang Zat Trihex
Zat Trihex, yang memiliki nama generik Trihexyphenidyl, sebenarnya adalah obat yang pemnggunaannya untuk mengatasi gangguan gerak. Obat ini termasuk dalam golongan obat antikolinergik yang bekerja dengan cara menghambat asetilkolin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam pergerakan otot.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai fungsi Trihex:
1. Mengatasi Gejala Penyakit Parkinson:
- Trihex membantu meringankan gejala penyakit Parkinson seperti tremor (gemetar), kaku otot, dan gerakan lambat.
- Obat ini tidak menyembuhkan Parkinson, tetapi membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala yang mengganggu.
2. Mengatasi Efek Samping Obat Antipsikotik:
- Beberapa obat antipsikotik dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan gerak yang disebut efek ekstrapiramidal. Gejalanya meliputi gerakan otot yang tidak terkendali, kekakuan otot, dan tremor.
- Trihex efektif dalam mengatasi efek samping ini dan mengembalikan kontrol gerakan pasien.
Penting untuk diingat bahwa Trihex adalah obat keras yang harus digunakan sesuai resep dokter. Penyalahgunaan Trihex dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk:
- Efek Samping Ringan: Mulut kering, penglihatan kabur, sembelit, retensi urin, pusing, dan mengantuk.
- Efek Samping Serius: Kebingungan, halusinasi, gangguan irama jantung, dan overdosis yang dapat berakibat fatal.
Karena potensi efek samping dan penyalahgunaannya, Trihex termasuk dalam daftar pengawasannobat untuk peredarannya. Penggunaan Trihex tanpa pengawasan medis sangat berbahaya dan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Terus Lawan Narkoba
Dandim 0610/Smd, Letkol Kav Cristian Gordon Rambu, juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan terkait peredaran barang terlarang. “Masyarakat tidak perlu takut untuk segera melaporkan kepada para babinsa di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.
Penggerebekan ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ancaman narkoba kian nyata dan berada di sekitar kita. Kewaspadaan, kesadaran, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci dalam memerangi bahaya narkoba. (Danny)