“Pada awalnya memang diprediksi akibat Sesar Garsela, namun data lebih lanjut menunjukkan hal berbeda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul menjelaskan bahwa terdapat dua segmen dari Sesar Garsela, tetapi distribusi gempa yang terjadi, baik gempa utama maupun susulannya, tidak menunjukkan kaitan dengan segmen tersebut.
Sesar Lembang juga dipastikan bukan sumber gempa kali ini. Ia juga menegaskan bahwa BNPB masih menunggu hasil assesmen dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan lebih lanjut sesar mana yang memicu gempa ini.
Mengacu pada beberapa kejadian gempa sebelumnya, seperti yang terjadi di Cianjur, Abdul menekankan bahwa ada kemungkinan gempa ini berasal dari sesar-sesar darat yang belum dipetakan secara akurat.
“Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengidentifikasi sesar-sesar aktif di darat yang mungkin belum diketahui secara baik,” tambahnya.