BNPB Perkirakan Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat dari Juli hingga September

Ilustrasi bencana alam. (Foto: Dodi/JabarNews).

Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.

BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.

Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuh Ibu Kandung di Purwakarta Dikenal Baik dan Pandai Bergaul

Jika terjadi hujan lebih dari satu jam, dan jarak pandang antar rumah tetangga tidak terlihat, maka dipastikan hujan berintensitas tinggi. Dari sana, warga diminta untuk inisiatif mengevakuasi diri ke tempat lebih aman, karena daerah hulu debit airnya sudah sangat banyak.

Baca Juga:  Mantan Residivis Kembali Berulah, Tas Mahasiwi di Asahan Dimaling

“Karena pastinya di daerah hulu sana debit airnya sudah sangat banyak. Artinya sangat berpotensi di daerah aliran sungai ini debitnya bertambah, kemudian meluap atau daerah-daerah kemiringan, mungkin ada saturasi air yang berpotensi menyebabkan longsor. Inisiatif masyarakat ini yang perlu kita bangun terus,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  BMKG: 6 Wilayah Jawa Barat Ini Berpotensi Diterjang Bencana Hidrometeorologi