Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Garut sudah mengerahkan petugas untuk melakukan evakuasi, penyelamatan, dan pendataan warga yang terdampak bencana, menyalurkan bantuan kepada warga serta membersihkan area yang terdampak banjir dan tanah longsor.
“Bupati Garut akan menetapkan status tanggap darurat kejadian banjir dan tanah longsor dan telah mendirikan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana untuk mempermudah dan mempercepat penanganan bencana,” kata Abdul dalam keterangan tertulis yang diterima.
Dia mengungkapkan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan yang dapat disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hingga menjelang malam hari di wilayah Kabupaten Garut dan sebagian wilayah Jawa Barat pada Selasa (27/9/2022).
Menurut InaRISK, Kabupaten Garut merupakan wilayah dengan risiko bencana banjir dan tanah longsor tingkat sedang hingga tinggi.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagan menjelang musim penghujan, antara lain dengan memastikan drainase tidak tersumbat, memantau kondisi aliran sungai, menanam pohon berakar kuat di daerah lereng untuk menahan tanah, dan memantau prakiraan cuaca. (Red)