“Wilayah paling rawan bencana hidrometeorologi diantaranya wilayah Kecamatan Sukatani, Tegalwaru, Maniis, Darangdan, Bojong, Wanayasa, Pondoksalam, Sukasari, dan Cibatu. Di wilayah tersebut kami BPBD Purwakarta telah membentuk posko penanggulangan bencana di setiap kecamatan,” jelasnya.
Menurut Heryadi, rekahan tanah di daerah dataran tinggi seperti pegunungan, perbukitan dan tebing sangat berisiko jika kemasukan air hujan.
“Kami berharap dengan adanya imbauan secara intensif dan pembentukan Destana, risiko bencana dapat diminimalkan,” bebernya.
Oleh karena itu, Heryadi mengimbau kepada warga masyarakat Purwakarta, agar mewaspadai potensi bencana di musim penghujan. Sekecil apapun potensi yang ada, warga diminta segera melapor aparatur lingkungan, dan Instansi terkait guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
“Kami meminta masyarakat untuk melapor jika ada potensi longsor atau pun banjir di wilayah masing-masing,” imbaunya.