“Bank emok (pinjol) unggul dalam kecepatan layanan, tapi kita tahu jasanya sangat memberatkan. Ini tantangan bagi BPR untuk berbenah,” lanjutnya.
Herman juga mengingatkan bahwa BPR adalah lembaga usaha milik daerah yang harus memberikan kontribusi nyata, termasuk melalui dividen untuk pemerintah daerah.
“BPR adalah lembaga usaha, bukan dinas sosial. Dividen adalah salah satu indikator prestasi. Jika prestasi terbukti, pemda akan memberikan atensi lebih,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa rakyat menantikan kiprah terbaik dari BPR sebagai perusahaan milik negara. Oleh karena itu, momentum Rakernas ini harus dimanfaatkan untuk melakukan perubahan nyata di semua lini.
“BUMD harus bertransformasi cepat. Setelah ini, mari langsung berbenah agar rakyat dapat merasakan manfaat nyata dari kehadiran BPR,” pesan Herman.