“Depok juga menduduki urutan nomor satu terendah di Jawa Barat, untuk angka kemiskinan pada 2022,” ujar Mufti.
Menurutnya, data kemiskinan yang digunakannya merupakan data yang bersumber dari Susenas Konsumsi Pengeluaran Maret 2022.
Sementara penimbang yang digunakan dalam penghitungan kemiskinan kabupaten/ kota tahun 2022 ini menggunakan angka proyeksi penduduk dari data Survei Penduduk Antar Sensus 2015 (SUPAS 2015).
Lebih jauh Mufti menjelaskan, sedikitnya terdapat tiga indikator kemiskinan berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, yakni Head CounT Index (HCI-P0) presentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan (GK).
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan. (red)