Braga Jadi Barometer Kesenian di Kota Bandung, Begini Kisahnya

Braga Jadi Barometer Kesenian di Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

Selain itu, ia mengatakan, Abah Ropih ingin menjadikan Braga sebagai tempat pembelajaran seni.

“Keinginan Abah Ropih, Jalan Braga bisa menjadi perguruan seni secara tidak langsung, seperti ‘universitas terbuka’. Semua orang bisa belajar di sana dengan para senior. Siapa pun boleh belajar dan berjualan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Diduga Dikeroyok Geng Motor, Seorang Pemuda di Purwakarta Tewas Mengenaskan

Bagi Rahmat, Abah Ropih merupakan salah satu tokoh seniman yang multitalent. Abah tak hanya fokus pada seni rupa, tapi juga mengeksplorasi seni lainnya, seperti musik, tradisional, sehingga bisa merangkul semua seniman di Kota Bandung.

Baca Juga:  Luar Biasa, Atlet Asal Majalengka Boyong Piala Kejuaraan Paralayang Di Nepal

Selain sebagai pelukis, Abah Ropih juga penggagas ruang kreatif di Jalan Braga.

“Dulu, tidak begitu banyak cafe di Braga, paling adanya toko buku. Apalagi kalau ke arah Braga Selatan, itu justru banyak toko yang tutup. Sekarang mulai banyak cafe di daerah sana sejak mulai ramainya lukisan yang berjualan di sekitarnya,” ucap Rahmat.

Baca Juga:  Mencoba Kecanggihan dan Keamanan Hyundai Creta di Bandung, Banyak Fitur Unik!