Dari rumah yang pertama itu, DT mengambil handphone dan tas berisi uang sebesar Rp3 juta lebih. Uang tersebut sudah habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar sewa rumah.
Sementara dari rumah kedua, DT maling satu unit kendaraan bermotor roda dua. Dia mengaku tanpa kesulitan untuk masuk ke rumah kedua, karena pintunya tak terkunci.
Antara rumah pertama dan kedua memang berdekatan. “Saya nggak buru-buru waktu mencuri. Di rumah yang pertama itu kan warung, saya sempat minum Sprite dulu. Terus di rumah yang kedua minum teh manis. Yang punya rumah pada ada, tapi nggak pada bangun, karena saya nggak berisik,” jelasnya.
Meski bisa melancarkan aksinya dengan sedemikian rapi, DT menampik kalau sebelumnya melakukan pemantauan TKP.
Dia sudah mengetahui medan, karena korban adalah tetangganya sendiri. Padahal, sehari-hari bekerja di daerah Kota Tasikmalaya.