Dia menerangkan, saat ini kedua pelaku yakni pemilik pabrik tahu sudah ditangkap. Atas perbuatannya mereka teranca, hukuman kurungan penjara selama lima tahun dan denda Rp10 miliar.
“Tentunya memberikan sanski kepada para tersangka, hingga terasakan efek jeranya. Kalau berdasarkan pasal-pasal undang-undang pangan, sanksinya bisa 5 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar,” jelasnya melansir dari bogordaily.net.
Hingga kini, pihak BPOM bekerjasama dengan pihak terkait, akan memburu pemasok formalin kepada dua pabrik tahu tersebut.
Pennye menambahkan, sejak Januari 2022 pihaknya bersama intansi terkait telah mengintensifkan penyelidikan terhadap rumah atau pabrik industri makanan yang menyalahi aturan, salah satunya yakni pabrik tahu berformalin di Kabupaten Bogor.
“Ini hasil kerjasama yang baik dengan para pihak terkait dan dinas setempat. Harus diberhentikan proses produksinya, dan diberi sanski yang tegas,” kata Penny.