JABARNEWS | PURWAKARTA – Puluhan siswa kelas 4 SDN 2 Sindangkasih Purwakarta tampak antusias dan serius memperhatikan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dalam kegiatan bertajuk “Pot Komposter: Langkah Cerdas Menuju Zero Food Waste”, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta dalam rangka melahirkan generasi peduli lingkungan ini tidak sekadar memberikan teori, melainkan membimbing siswa langsung praktik membuat pot komposter.
Tak hanya itu, para siswa juga diberikan pemahaman untuk mengenali jenis-jenis sampah dan konsep Zero Food Waste.
Anggy Deviyanti, salah satu mahasiswa P3K UPI Purwakarta, mengungkapkan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah organik melalui penggunaan pot komposter.
“Pot Komposter bermanfaat untuk mengurai sampah organik menjadi barang yang berguna, seperti pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanah,” ujar Anggy ketika memaparkan materi sosialisasi kepada para siswa, Kamis (12/12/2024).
Anggy menyebut, penggunaan pot komposter ini adalah salah satu cara mengurangi sampah organik, salah satunya sampah sisa makanan.
Menurutnya, pot komposter dapat digunakan secara optimal setelah satu bulan proses penguraian.
Anggy juga menjelaskan secara rinci tentang komponen utama yang diperlukan untuk membuat pot komposter. Ia menyebutkan bahwa tanah subur, bioaktivator, unsur cokelat (daun kering, sekam atau serbuk gergaji: red), unsur hijau (sisa bahan organik: red), galon bekas dan keran adalah elemen penting yang mendukung proses pengomposan.
“Pot komposter ini bisa dibuat menggunakan bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar kita,” ujarnya.
Beberapa bahan utama yang disebutkannya adalah pot plastik atau galon bekas sebagai wadah. Lalu sekam atau serbuk gergaji sebagai alas, serta pupuk kandang atau kompos untuk membantu proses penguraian.