Cegah Krisis Air dan Pangan, Bupati Cirebon Kembali Dorong Regenerasi Petani

Bupati Cirebon, Drs. H. Imron saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum. (Foto : Abdul Rohman/Jabarnews)

“Pada musim kemarau, sejumlah lahan pertanian milik masyarakat di Kabupaten Cirebon tidak mendapatkan suplai air secara maksimal. Seperti contoh di Gegesik, sekarang para petani kesulitan air, “katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan, produksi gabah kering giling (GKG) di Jawa Barat terus meningkat. Provinsi ini pun tercatat sebagai daerah produksi terbanyak kedua di Indonesia.

Baca Juga:  Kasus Kriminal di Sukabumi Turun Selama Tahun 2021, Ini Rinciannya

Namun begitu, kata Uu, luas lahan pertanian padi di Jawa Barat terus menyusut, karena adanya alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman penduduk.

Baca Juga:  Duh! PTM di Kabupaten Cirebon Sumbang 17 Kasus Covid-19

“Ini merupakan bagian dari konsekuensi dari kemajuan suatu daerah. Tahun 2042 diprediksi jumlah penduduk akan bertambah menjadi 62 juta jiwa. Pertambahan ini, dikarenakan adanya urbanisasi, bukan kelahiran asli warga Jawa Barat, “katanya.

Baca Juga:  Faktor Cuaca Diduga Jadi Biang Kerok Hasil Panen Belimbing Madu di Agrowisata Banjar Anjlok

Ia mengimbau kepada para petani, agar tidak menjual lahan pertanian meskipun ada kenaikan harga jual tanah. Setiap petani yang menjual lahan pertaniannya, dipastikan tidak bakal kembali membeli lahan pertanian. Kondisi itu dipastikan membuat lahan pertanian terus menyusut.