Menurut Cheka, kasus stunting di Kota Tasikmalaya masih menjadi perhatian serius untuk diselesaikan oleh pemerintah daerah dengan mengoptimalkan program yang dapat mengentaskan stunting.
Cheka juga menyebut, program yang akan kembali dilakukan pemerintah daerah yakni mendirikan Dapur Masyarakat Khusus Stunting (Damaskus) untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
“Ke depan pemerintah akan kembali membangun program Dapur Masyarakat Khusus Stunting yang diberi nama Damaskus, yang bertujuan untuk lebih memastikan intervensi terhadap anak stunting di Kota Tasikmalaya,” bebernya.
Ceka menambahkan, persoalan lain yang terus dilakukan Pemkot Tasikmalaya yakni angka kemiskinan, dan saat ini berdasarkan data BPS angka kemiskinan turun dari 12,72 menjadi 11,53 persen. Indeks percepatan penurunan kemiskinan itu dalam satu tahun terakhir mencapai 9,06 persen.
Keberhasilan menurunkan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya itu, kata dia, merupakan hasil dari program yang direalisasikan tepat sasaran, karena pihaknya melakukan pendataan dengan mendeteksi satu per satu keluarga miskin.