Cianjur Dilanda Pergerakan Tanah, 10 Keluarga Mengungsi

Pergerakan Tanah
Ilustrasi pergerakan tanah. (Foto: Dok. JabarNews).

JABARNEWS | CIANJUR – Hujan deras yang mengguyur Cianjur menyebabkan pergerakan tanah di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara. Akibatnya, 10 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur mengatakan bahwa sesuai informasi yang dilaporkan Relawan Tanguh Bencana (Retana) di Kecamatan Sukanagara, pergerakan tanah terjadi setelah hujan turun deras sejak siang hingga petang.

“Hujan deras menyebabkan terjadi pergerakan tanah di Kampung Pasirlame, terus meluas sehingga relawan melakukan proses evakuasi terhadap 10 kepala keluarga guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” kata Asep di Cianjur, Selasa (19/11/2024).

Baca Juga:  DPRD Jabar Terima Banyak Keluhan Warga di Kota Tasikmalaya, Masalahnya Berat?

Dia menjelaskan, pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman sekitar 10-20 centimeter, sehingga mengancam perkampungan warga yang terpaksa diungsikan ke tempat yang dinilai aman, terlebih hujan masih turun hingga Selasa petang.

Pihaknya sudah meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian sebagai antisipasi bertambahnya jumlah pengungsi karena curah hujan tinggi diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Cianjur hingga beberapa hari ke depan.

Baca Juga:  Aksi Standing Jumping di Cianjur, Dua Pengendara Dibawa ke Rumah Sakit

“Kami sudah menyiagakan seluruh Retana se-Kabupaten Cianjur yang berjumlah 1.800 orang untuk melakukan pengawasan, pelaporan dan tindakan cepat ketika melihat tanda akan terjadi bencana termasuk melakukan evakuasi,” jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah mengirim petugas ke lokasi guna melakukan pendataan dan membawa bantuan bagi warga yang mengungsi.

Baca Juga:  Menyambangi Warga Cileungsi di Cugenang Pasca Gempa Cianjur: Satu Kampung Ambruk

Sementara Retana Kecamatan Sukanagara Anwar Saiyin menyampaikan saat ini 10 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 23 orang itu mengungsi ke rumah sanak saudara yang dinilai aman dari pergerakan tanah.

Pergerakan tanah terlihat di bawah rumah warga yang sebagian besar rumah panggung, sehingga untuk antisipasi jatuhnya korban jiwa dan rumah ambruk pihaknya sudah melakukan evakuasi sejak Selasa siang. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News