JABARNEWS | CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan lahan tidur di desa-desa guna meningkatkan produksi jagung pada 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyampaikan bahwa pihaknya telah merancang skema pelaksanaan program yang melibatkan 412 desa. Setiap desa diharapkan dapat mengelola setidaknya satu hektare lahan tidur agar lebih produktif.
“Kami telah memulai penanaman jagung dan mengadakan pertemuan dengan para camat untuk menyampaikan skema ini. Jika berjalan sesuai rencana, kami memerlukan sekitar 6,3 ton benih untuk seluruh desa,” ujar Wahyu di Cirebon, Selasa (21/1/2025).
Saat ini, pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan ketersediaan benih sesuai kebutuhan. Sebagai langkah awal, penanaman jagung telah dilakukan di lahan percontohan seluas 250 hektare.
Wahyu menjelaskan, program ini memiliki potensi hasil yang menjanjikan. Produksi jagung pipil diperkirakan mencapai 5,7 ton per hektare, sementara jagung manis diproyeksikan menghasilkan hingga 10 ribu ton per hektare. Secara keseluruhan, panen dari satu musim dapat mencapai 1.300 ton.