JABARNEWS | CIANJUR – Para nelayan di Pelabuhan Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur terpaksa harus tidak melakukan aktifisa melaut, mengingat saat ini cuaca ekstrim gelombang laut tinggi disertai hujan angin melada wilaya tersebut.
“Kondisi cuaca di laut Cianjur Selatan sekarang gelombang tinggi. Khususnya di pantai Cidaun. Sekitar satu bulan, kondisi tidak memungkinkan (melaut),” ujar Eli Muslihat, Kepala UPTD PPI Jayanti Kamis (17/12/2020).
Ia meminta untuk sementara waktu untuk tidak melakukan aktifis nelayan, kata dia, selain karena kondisi cuaca tak bersahabat, selain itu ditambah lagi kondisi ikan sedang kosong atau sulit.
Terpisah, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan Jayanti Agus Bambang Irawan mengungkapkan, dirinya sudah sepekan tidak berlayar memacari ikan. Karena cuaca ektrem.
Ia khawatir bila memaksakan untuk berlayar, akan membahayakan terhadap keselamatan. Selain itu kondisi ini juga membuat tangkapan ikan turun mencapai 50 persen.
“Sekitar tiga hari lalu ada nelayan memaksakan berlayar, namun dia malah tenggelam. Beruntung dapat diselamatkan,” ujarnya.
Masih menurutnya, untuk sementara ini nelayan di pelabuhan Jayanti memilih bertani, namun yang menjadi kendala sulitnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Sementara ini tanam jagung, namun di sini (Cidaun) tidak ada pupuk bersubsidi. Kalau ada itupun harus pakai kartu tani. Menurut informasi dari para petani lain punya kartu tani juga masih ribet untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” tutupnya.
Penulis: Mamat Mulyadi