“DMI sudah ikut berbagi solusi dengan pemerintah daerah melalui penyediaan listrik secara mandiri atau limar (listrik mandiri rakyat) yang diproduksi oleh komunitas masyarakat,” jelasnya.
Menurut Dadang, program ini secara tidak langsung memberi nilai tambah bagi lingkungan sekitar, terutama para santri di ponpes maupun para pemuda yang belum memiki pekerjaan.
Dadang menjelaskan, program Bedas Caang Baranang merupakan sebuah inovasi yang luar biasa. “Tentunya selaku pemerintah daerah, kami sangat mengapreasi langkah DMI yang sudah tergerak berinovasi dalam penyediaan listrik ini,” tandasnya.
Di kesempatan tersebut, Dadang juga menyampaikan terimakasih kepada pihak swasta, pengusaha, dan juga pihak lainnya yang ikut terlibat dalam menyukseskan program ini.
Ke depan, dengan pendekatan pentahelix, pihaknya akan mengundang para pengusaha untuk duduk bersama agar ribuan rumah dan masjid-masjid yang belum mempunyai penerangan ini, bisa mendapatkan jaringan listrik. (red)