Dakwah Inklusif dan Peranannya dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Seminar Internasional bertajuk ‘Inclusive Da’wah: Advancing SDGs through Empowering Diverse Communities’ yang diselenggarakan Fakultas Dakwah Unisba secara daring. (Foto: Istimewa).

Pemaparan dari Narasumber Terkemuka

Dr. Anis Malik Thoha (UNISSA, Brunei) membahas konsep Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai contoh harmoni antara budaya lokal dan ajaran Islam. Menurutnya, dakwah yang menghormati keragaman budaya dapat memperkuat inklusivitas dan kedamaian masyarakat.

Baca Juga:  Terima Dana Hibah Kemendikbudristek, Unisba Diseminasikan Hasil Penelitian dan PKM Terkait MBKM

Sementara itu, Dr. Nur Shahidah (Universiti Malaya, Malaysia) menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam dakwah. “Empati, fleksibilitas, dan kepercayaan adalah kunci untuk menjangkau komunitas yang beragam,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenkominfo Gelar Literasi Digital Atasi Kecanduan Judi Online

Ia juga menekankan strategi optimisme, konsistensi, dan inovasi dalam menyampaikan pesan dakwah yang relevan dengan SDG 4, SDG 10, dan SDG 16.

Sedangkan, Dr. Malki Ahmad Nasir (Unisba) mengupas pentingnya literasi digital untuk memberdayakan komunitas termarjinalisasi di Indonesia. “Teknologi bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medium pemberdayaan,” katanya.

Baca Juga:  Imlek 2020, 43 Narapidana Terima Remisi Khusus

Ia menyoroti peran digitalisasi dalam menjembatani kesenjangan antara komunitas perkotaan dan pedesaan.