Pemaparan dari Narasumber Terkemuka
Dr. Anis Malik Thoha (UNISSA, Brunei) membahas konsep Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai contoh harmoni antara budaya lokal dan ajaran Islam. Menurutnya, dakwah yang menghormati keragaman budaya dapat memperkuat inklusivitas dan kedamaian masyarakat.
Sementara itu, Dr. Nur Shahidah (Universiti Malaya, Malaysia) menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam dakwah. “Empati, fleksibilitas, dan kepercayaan adalah kunci untuk menjangkau komunitas yang beragam,” ujarnya.
Ia juga menekankan strategi optimisme, konsistensi, dan inovasi dalam menyampaikan pesan dakwah yang relevan dengan SDG 4, SDG 10, dan SDG 16.
Sedangkan, Dr. Malki Ahmad Nasir (Unisba) mengupas pentingnya literasi digital untuk memberdayakan komunitas termarjinalisasi di Indonesia. “Teknologi bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medium pemberdayaan,” katanya.
Ia menyoroti peran digitalisasi dalam menjembatani kesenjangan antara komunitas perkotaan dan pedesaan.