Diskusi Dinamis dan Relevansi dengan Pembangunan Berkelanjutan
Seminar yang dipandu oleh Dr. Chairiawaty ini berlangsung interaktif, dengan peserta aktif mengajukan pertanyaan. Diskusi menekankan bahwa dakwah inklusif harus mampu menjawab tantangan global melalui pendekatan empati, sensitivitas budaya, dan komunikasi yang kontekstual.
Para pembicara sepakat bahwa dakwah inklusif tidak hanya mempererat harmoni antarbudaya, tetapi juga mendukung pencapaian SDGs. Kerja sama antara Unisba, UNISSA, dan UM menjadi bukti bahwa perguruan tinggi Islam di Asia Tenggara dapat bersinergi untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan berdaya.
Dakwah sebagai Medium Transformasi Sosial
Seminar ini membuktikan bahwa nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Dakwah inklusif berpotensi menjadi medium transformasi sosial yang efektif, memperkuat harmoni dan memberdayakan komunitas di seluruh dunia. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News