Dampak Kebakaran TPA Sarimukti, Bayi hingga Petugas Damkar Terkena ISPA

Petugas BPBD melintasi yang masih menyala di TPA Saribukti Bandung Barat
Petugas BPBD melintasi yang masih menyala di TPA Saribukti Bandung Barat. (foto: istimewa)

Selain ISPA, warga juga mengalami keluhan seperti konjungtivitis, batuk pneumonia, dermatitis, diare, asma, demam, dan hipertensi.

Sebelumnya, hanya satu hingga dua orang yang datang ke Posko Kesehatan dalam dua hari sebelumnya. Namun, karena kondisi asap dari kebakaran TPA Sarimukti semakin parah, warga mulai berdatangan untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga:  Soal Air Sungai Cimeta Berubah Warna Merah, DLH: Tidak Berdampak pada Lingkungan

Posko kesehatan biasanya hanya dibuka seminggu sekali oleh Puskesmas Cipatat yang berjarak sekitar 5 kilometer. Namun, setelah kebakaran, Posko Kesehatan dibuka setiap hari mulai tanggal 22 Agustus 2023, dan melayani selama 24 jam.

Sebelumnya, Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebut kebakaran TPA Sarimukti telah mengakibatkan sekitar 3.000 keluarga atau 12.000 jiwa terdampak asap di tiga desa, yaitu Sarimukti, Rajamandala, dan Mandalasari, di Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga:  Jumat Ini, TPA Sarimukti Kembali Dibuka: Dengan Syarat dan Ketentuan Berlaku

BPBD Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BNPB untuk upaya pemadaman api di TPA Sarimukti. Meskipun demikian, kesulitan dalam pemadaman api terkait dengan peralatan yang terbatas dan kondisi timbunan sampah yang terbakar.

Baca Juga:  Hari Jadi Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain Sampaikan Harapan Ini

“Untuk melakukan tindakan selanjutnya apakah memakai helikopter untuk bom air, mudah-mudahan secepatnya bisa ditangani,” tandas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Bambang Imanudin, Rabu (23//2023). (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News