“Kemudian ada sebanyak 13 orang yang berusia dari 20 sampai 24 tahun,” kata Devi dikutip JabarNews.com dari HR Online, Senin (28/8/2022).
Dia menduga, kasus positif yang berusia sekolah itu kemungkinan karena tertular akibat perilaku yang potensi penularan, seperti halnya perilaku seks. Sebab, saat ini, di Ciamis itu tidak adanya penularan HIV/AIDS itu dari jarum suntik.
Dari jumlah yang kumulatif 631 itu, hanya 222 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) saja yang aktif untuk melakukan pengobatan atau berobat ARV atau Antiretroviral.
Akan tetapi, dari jumlah tersebut bukan hanya dari orang Ciamis saja, tapi ada juga dari daerah tetangga.
Dinkes Ciamis terus melakukan upaya deteksi dalam penularan dengan memberdayakan Puskesmas. Bahkan, ada dua kelompok sasaran yang jadi Dinas Kesehatan Ciamis fokuskan.