Norman menambahkan, langkah koordinasi ini juga bertujuan untuk menghindari kelangkaan bahan pangan di pasar serta memastikan harga tetap stabil. “Kami tidak ingin terjadi kekosongan barang yang dapat memicu kenaikan harga,” katanya.
Dinas Kesehatan turut berperan dalam mengevaluasi gizi dan menu yang disediakan, sementara Badan Keuangan dan Aset Daerah masih menunggu arahan lebih lanjut terkait pembiayaan makanan, tenaga masak, dan akomodasi.
Dengan sinergi berbagai pihak, Norman berharap program ini dapat dijalankan dengan baik demi memenuhi kebutuhan gizi para pelajar di Purwakarta. “Semoga inisiatif ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News