Dedi Mulyadi merespons cepat persoalan ini dengan janji konkret untuk segera menurunkan alat berat, seperti ekskavator dan kapal keruk, yang akan dikerahkan melalui bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Beliau berjanji akan membantu pendalaman 14 muara. Alat berat dan kapal keruk akan segera dikirim oleh pemerintah provinsi,” tambah Lucky.
Pendalaman muara ini diharapkan dapat mengatasi masalah sedimentasi yang menghambat aktivitas pelayaran dan meningkatkan produktivitas nelayan di Indramayu.
Kerja sama antara Dedi Mulyadi dan Lucky Hakim-Syaefudin mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah provinsi dan daerah untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Indramayu.
“Dengan langkah ini, kami berharap masalah muara yang dangkal bisa segera teratasi, sehingga perekonomian masyarakat pesisir kembali menggeliat,” tutup Lucky.