Padi yang ditanam hampir seratus persen tidak menggunakan bahan kimia. Pupuk hingga pembasmi hama yang digunakan semuanya menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan.
Dia melakukan penanaman bersama sejumlah warga. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan topi laken, Dedi turun langsung menancapkan benih padi ke areal sawah.
“Sudah kebiasaan saya sejak sejak kecil sampai sekarang, ikut menanam padi di sawah bersama warga Lembur Pakuan. Jadi jangan selalu mengeluh beras mahal, tanam padi itu begini susahnya,” kata dia.
Dedi berharap kehidupan petani semakin makmur. Itu bisa terwujud jika gabah hasil panen petani dibeli langsung oleh Bulog dengan harga standar berdasarkan nilai produksi per kuintal.
“Sekarang kisaran Rp800 ribu, kalau dihajar impor bisa Rp500 ribu. Idealnya petani bisa untung kalau harganya Rp900 ribu, itu pun untungnya paling kisaran 10-20 persen,” katanya.