Asep menyebut, data petani tembakau secara individu belum tercatatkan secara pasti. Namun secara umum, Desa Sukasari memiliki sekitar 40 kelompok tani. Dari jumlah itu, 30 kelompok di antaranya merupakan kelompok petani tembakau.
“Jadi dulu mah pisah kelompok tani tembakau itu, namun kalau sekarang disatukan dalam kelompok tani, perikanan dan peternakan, dari 40 kelompok itu, 30 di antaranya khusus kelompok tani tembakau,” terangnya.
Komoditas tembakau Desa Sukasari kerap didistribusikan oleh pengepul ke berbagai daerah baik ke dalam provinsi maupun ke luar provinsi Jawa Barat.
“Tembakau Desa Sukasari awalnya dikumpulkan oleh parapengepul, lalu kemudian didistribusikan ke beberapa daerah baik di Jawa Barat ataupun ke luar Jawa Barat , seperti ada yang ke Bengkulu, daerah lainnya di Sumatera bahkan sampai ke Papua,”paparnya.
Asep menambahkan, keahlian warga Desa Sukasari dalam mengolah tembakau ini merupakan tradisi turun temurun sejak dulu kala.
Sementara itu, Nadi (43), salah seorang petani tembakau di Dusun Cibogo Satu mengungkapkan dari 2.800 meter persegi atau 3.000 pohon tembakau yang dimilikinya, maksimalnya mampu menghasilkan 5 kuintal tembakau olahan murni.
“Sementara paling minimnya, itu dapat seratus ikat atau sekitar 3 kuintal,” tandasnya. (red)