JABARNEWS | BOGOR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumpulkan 27 bupati dan wali kota di wilayah Jawa Barat di Sentul Highland, Kabupaten Bogor, Selasa 30 November 2021.
Ridwan Kamil meminta para bupati dan wali kota di Jawa Barat agar membuka lebar pintu investasi, sehingga tak selalu mengandalkan dana dari APBD.
“Jadi akan ada lompatan inovasi dimulai dari mendorong daerah untuk ketuk pintu investasi supaya tidak hanya mengandalkan APBD dalam membangun Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Akan Umumkan Nama-Nama ASN Penerima Bansos Bupati Cirebon: Biar Malu!
Menurut Ridwan Kamil, langkahnya dalam mengumpulkan kepala daerah ini, untuk menyiapkan persepsi dalam menyongsong tahun 2022.
Ridwan Kamil optimistis, pada 2022 perekonomian di Jawa Barat akan membaik. Sehingga, ekonomi yang terlihat cerah tidak terganggu oleh pandemi COVID-19.
“Semua elemen ekonomi menurut laporan Bank Indonesia (BI), akhir tahun ini Alhamdulillah baik. Mudah-mudahan tidak terganggu lagi oleh COVID-19, terutama varian baru,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Ratusan Warga Cileles Garut Terisolasi, Bantuan Hanya Cukup 3 Hari ke Depan
Di samping itu, Ridwan Kamil juga meminta seluruh kepala daerah di Jawa Barat mengejar target vaksinasi sebesar 70 persen pada akhir 2021, untuk menghindari paparan yang dapat mengganggu perekonomian.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin berjanji akan mengawal kemudahan berinvestasi di Kabupaten Bogor. Hal itu demi melakukan pemulihan ekonomi imbas dari pandemi COVID-19.
“Saya juga selalu berpesan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, mari kita bantu para investor dengan mempermudah perizinan,” ujar Ade Yasin.
Baca Juga: ITB Bergejolak, Dosen Ajukan Petisi Mosi Tidak Percaya Gegara Unit Fakultas Sapi Perah
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini Pemkab Bogor perlu membuka pintu seluas-luasnya untuk para investor di Kabupaten Bogor.
Bukan hanya di Kabupaten Bogor, menurut dia, bahkan seluruh dunia tengah mengalami permasalahan ekonomi yang sama, yakni banyak perusahaan yang gulung tikar, pengurangan karyawan hingga PHK.
“Jadi anggap mereka (investor) itu datang ke sini itu tidak punya uang, kita bantu mereka. Setelah berdiri kan ada pajak, ada retribusi dan lain-lain sehingga akhirnya pengusaha, masyarakat, dan pemerintah mendapat manfaatnya,” katanya.
Baca Juga: Gelar Uji Coba Terakhir, Persipo Purwakarta Siap Berlaga di Liga 3
Ade Yasin menyebutkan bahwa kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor masih terbilang kondusif, meski memiliki tantangan untuk memajukan ekonomi.***